Sejarah Yayasan Sahabat Difabel Aceh (YaSDA)

Yayasan Sahabat Difabel Aceh atau disingkat YaSDA dibentuk dan didirikan oleh FKKADK Aceh Besar yaitu perkumpulan keluarga yang memiliki anak dengan disabilitas yang berdomisili di Kabupaten Aceh Besar. Setelah melaksanakan berbagai macam program dan kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian anak dengan disabilitas dan mendorong peran aktif orang tua, keluarga, masyarakat dan pemerintah sejak tahun 2013, para pengurus dan anggota dalam rapat Luar Biasa tanggal 27 Agustus 2017 bersepakat membentuk Yayasan Sahabat Difabel Aceh untuk mengembangkan tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas.

Kelahiran YaSDA dilatarbelakangi dengan adanya sejumlah keprihatinan terhadap kondisi anak-anak disabilitas dan penyandang disabilitas dewasa khususnya difabel penderita cerebral palsy atau penyandang disabilitas berat lainnya. Sebagian besar penyandang disabilitas berasal dari keluarga kurang mampu yang menyebabkan penyandang disabilitas tersebut mengalami kesulitan dalam mengakses berbagai layanan yang dibutuhkan. Meskipun Sebagian besar layanan yang tersedia sudah bebas biaya, tetapi sebagian besar penyandang disabilitas tetap mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan terutama karena membutuhkan biaya pendampingan dan jauhnya jarak ke pusat layanan yang dibutuhkan. Faktor yang lain adalah pengetahuan orang tua yang terbatas dan kesibukan orang tua/keluarga untuk mencari nafkah yang menyebabkan Sebagian penyandang disabilitas tidak dapat dilakukan perawatan secara maksimal.

Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas harus dapat diimplementasikan tidak saja kebijakan tetapi program-program pembangunan untuk masyarakat harus pro disabilitas. Menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan.

Atas dasar itulah YaSDA lahir dan menempatkan diri untuk berperan serta sebagai mitra bagi keluarga penyandang disabilitas dan melakukan bersama-sama untuk mewujudkan penyandang disabilitas yang mandiri dan bermartabat.